Pengujian AI Kementerian Hukum dan HAM untuk Memeriksa Dokumen Hukum

Hàng chục người dọn dẹp, tháo dỡ bên trong tòa nhà "Hàm cá mập"

Kementerian Hukum dan HAM sedang menguji coba asisten virtual berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk memeriksa dan meninjau dokumen hukum. Solusi ini diyakini akan meningkatkan kinerja dan kualitas kerja dalam penyusunan dan pemeriksaan dokumen hukum.

Pengantar Proyek

Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi (Kementerian Hukum dan HAM) sedang aktif berkolaborasi dengan perusahaan teknologi untuk mengembangkan dan menerapkan AI dalam memeriksa dokumen hukum. Bapak Nguyễn Quang Hiếu, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi, mengatakan bahwa proyek ini berfokus pada penggunaan AI untuk mengidentifikasi konflik yurisdiksi, memeriksa keabsahan dokumen, dan mencari regulasi yang terkait.

Fungsi Utama Asisten Virtual AI

Asisten virtual AI ini akan berfokus pada tiga fungsi utama:

  • Mengidentifikasi konflik yurisdiksi: Sistem akan secara otomatis memeriksa apakah dokumen tersebut memiliki konflik dalam otoritas penerbitan.
  • Memeriksa keabsahan dokumen: Asisten virtual akan memvalidasi keabsahan dokumen, dasar hukum, dan referensi, sehingga memastikan keakuratan dan keterbaruan.
  • Mencari informasi terkait: Sistem memiliki kemampuan untuk mencari dan menganalisis dokumen hukum terkait, yang dapat menghemat waktu dan meningkatkan kualitas pemeriksaan.

Tantangan dan Solusi

Namun, pengujian ini juga menghadapi beberapa kendala: data, fungsi, teknik, pengalaman pengguna, dan waktu implementasi. Untuk mengatasi tantangan ini, berbagai pihak terkait akan bekerja sama lebih erat, melaporkan secara spesifik kepada pimpinan Kementerian Hukum dan HAM untuk mendapatkan arahan implementasi yang efektif.

Orientasi Menteri Hukum dan HAM

Pada pertemuan baru-baru ini, Menteri Hukum dan HAM Nguyễn Hải Ninh mengapresiasi pentingnya proyek ini. Beliau meminta untuk memperjelas persyaratan khusus untuk AI, termasuk dukungan dalam menilai dokumen (dalam hal konstitusionalitas, legalitas, dan kesatuan sistem hukum), memeriksa dokumen (menilai otoritas, kekuatan hukum, dan kesesuaian dengan peraturan internasional).

Peran Pihak-pihak Terkait

Direktorat Jenderal Pemeriksaan dan Penanganan Pelanggaran Administrasi akan menjadi koordinator, bersama dengan Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi dan instansi terkait, membentuk tim kerja untuk mengimplementasikan proyek secara bertahap dengan rencana kerja yang jelas.

Kesimpulan

Penerapan AI dalam pemeriksaan dokumen hukum merupakan langkah penting dalam meningkatkan kinerja dan kualitas kerja hukum. Kementerian Hukum dan HAM perlu memiliki rencana yang spesifik, menentukan tujuan, dan persyaratan produk akhir untuk memastikan proyek ini mencapai hasil yang optimal. Selain itu, penelitian dan pengembangan basis data hukum yang besar diperlukan untuk mendukung dan meningkatkan kemampuan AI di masa depan.

Referensi

https://dantri.com.vn/xa-hoi/bo-tu-phap-thu-nghiem-dung-ai-ra-soat-van-ban-quy-pham-phap-luat-20250316071237728.htm

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *