Di dalam rumah kecil yang terletak di gang kecil jalan Trần Hưng Đạo (kelurahan Quang Trung, kota Vinh, provinsi Nghệ An), bayi Hến tidur dengan pulas di kereta dorong. Bayi kecil itu terlihat begitu imut dan rapuh di antara selimut hangatnya. Kadang-kadang, dalam tidurnya, dia tersenyum, seperti seorang malaikat kecil yang membawa harapan besar bagi keluarganya setelah perjalanan 100 hari yang penuh dengan tantangan dan kesulitan.
Ibu Nguyen Thi Hoa (lahir tahun 1981), seorang ibu tangguh, duduk di samping anak perempuannya dengan mata penuh kasih sayang. “Kami telah bersiap untuk situasi terburuk,” kenang Ibu Hoa, suaranya berat saat menceritakan bulan-bulan yang penuh ketegangan tersebut.
Bayi Hến adalah kasus bayi prematur paling ringan yang pernah diselamatkan oleh Rumah Sakit Anak dan Ibu Provinsi Nghệ An.
Pertempuran untuk Tetap Hidup oleh Bayi Hến
Bayi Hến adalah anak perempuan keempat dari keluarga, diberi nama akrab sesuai dengan usaha orang tuanya menjual bubur hến. Sebelumnya, Ibu Hoa melahirkan anak perempuannya yang ketiga hanya 15 bulan sebelumnya. Yang mengejutkan, selama lebih dari 4 bulan kehamilan, Ibu Hoa tidak mengalami gejala apapun. Pada bulan September 2024, setelah merasa lelah dan mengalami sakit perut yang berkepanjangan, Ibu Hoa memeriksakan diri ke klinik. Hasilnya membuatnya terkejut: kehamilannya sudah mencapai minggu ke-24.
Tiga hari kemudian, Ibu Hoa mengalami tanda-tanda persalinan prematur dan segera dibawa ke Rumah Sakit Anak dan Ibu Provinsi Nghệ An. Setelah 4 hari menderita sakit melahirkan, pada dini hari tanggal 27 September 2024, Ibu Hoa meledak air ketubannya dengan deras. Karena janin dalam posisi kepala terbalik, kaki terlebih dahulu, para dokter segera membawa Ibu Hoa ke ruang operasi. Bayi Hến lahir pada usia 25 minggu, hanya berat 550 gram—sebuah berat badan yang sangat berbahaya.
“Mendengar dokter berkata bahwa peluang bayi bertahan hidup hanya 1%, saya langsung lumpuh…” kenang Ibu Hoa dengan penuh emosi tentang momen penting itu.
Bayi Hến terlihat kecil sekali di dalam isolator, didukung oleh berbagai peralatan medis modern.
Setiap hari, Ibu Hoa hanya diperbolehkan mengunjungi bayi selama 15 menit. Melihat bayi kecil yang kulitnya keriput, matanya belum terbuka, terbaring di antara banyak kabel dan mesin, hati seorang ibu rasanya seperti teriris. Namun, harapan mulai muncul ketika dokter memberitahu bahwa jika bayi dapat melewati 10 hari pertama, peluang bertahan hidupnya akan lebih besar. Momen 7 hari, 10 hari, 15 hari berlalu, harapan keluarga semakin besar.
100 Hari Berjuang Penuh Usaha oleh Tim Medis
Menurut Dr. Nguyen Thi Thanh Huyen, Departemen Intensif Neonatal, bayi Hến adalah kasus bayi prematur paling ringan yang pernah diselamatkan oleh rumah sakit. Sejak ibu masuk rumah sakit hingga kelahiran, prosesnya dipantau dengan ketat oleh kerja sama antara Departemen Kandungan dan Departemen Intensif Neonatal.
Bayi Hến lahir tanpa napas, tanpa menangis, tanpa refleks, dan harus segera diberikan intubasi serta dipindahkan ke Departemen Intensif Neonatal. Keadaannya sangat kritis: organ-organ tubuhnya belum sepenuhnya berkembang, menghadapi risiko gagal napas, pendarahan otak, necrotizing enterocolitis, dan gangguan metabolisme… Risiko kematian mencapai 99%.
“Melihat nyawa bayi yang masih sangat rapuh dan kepercayaan keluarga, kami berkomitmen untuk memberikan upaya maksimal,” kata Dr. Huyen.
Dr. Nguyen Thi Thanh Huyen dan rekan-rekannya merawat bayi Hến selama masa perawatan.
Bayi Hến ditempatkan dalam isolator, diberi ventilasi dengan bantuan respirator, disuntik melalui kateter vena sentral, dan diberikan obat-obatan untuk mendukung fungsi organ. Setiap hari, para dokter memeriksa setiap indikator kesehatan bayi setiap 3 jam. Ada beberapa momen di mana bayi tampaknya tidak akan bertahan, tetapi berkat upaya tim medis dan naluri bertahan hidupnya, bayi Hến semakin stabil, bertambah berat badan, dan mengembangkan fungsi organ.
Pada tanggal 8 Desember 2024, bayi Hến berhasil dilepas dari respirator, beralih ke oksigen, dan mulai belajar menyusu. Pada tanggal 6 Januari 2025, bayi Hến resmi dinyatakan sembuh dan dikeluarkan dari rumah sakit dengan berat 2,1 kg—setara dengan berat bayi yang dilahirkan setelah kehamilan normal.
Ibu Hoa bahagia memeluk anak perempuannya setelah 100 hari berjuang melawan maut.
Keajaiban Medis dan Kebahagiaan Keluarga
Pencapaian penyelamatan bayi Hến dianggap sebagai keajaiban medis oleh tim dokter di Rumah Sakit Anak dan Ibu Provinsi Nghệ An. Namun, karena lahir sangat prematur, bayi Hến masih membutuhkan pengawasan ketat terhadap lingkungan hidup, nutrisi, dan pemeriksaan rutin.
“Ketika akhirnya bisa memeluk anak di pelukan, kulit bertemu kulit, saya bahagia hingga menangis. 100 hari yang saya tunggu-tunggu juga adalah 100 hari tim dokter memantau anak. Terima kasih kepada tim dokter yang telah menyelamatkan nyawa anak kami sehingga kami bisa merayakan Tahun Baru Imlek dengan lengkap,” ujar Ibu Hoa dengan penuh emosi.
Keluarga Ibu Hoa sedang mempertimbangkan untuk memberikan nama yang memiliki makna istimewa untuk registrasi kelahiran bayi Hến—si kecil yang telah menang melawan maut dan menjadi simbol harapan dan keteguhan.