Pertama Kalinya Melahirkan Dua Bayi Langka: Kisah Penuh Perjuangan Seorang Ibu Usia 44 Tahun yang Melewati Maut

Lần đầu gặp 2 con "hiếm" của người mẹ 44 tuổi chống chọi tử thần xuyên Tết

Pada bulan Desember 2023, ibu dua anak asal Kanada bernama Đ.T.T.H., berusia 44 tahun, bersama suaminya kembali ke Vietnam untuk menjalani proses fertilisasi in vitro karena kesulitan mendapatkan keturunan. Setelah berhasil hamil, perjalanan kehamilannya tidaklah mudah, dengan diagnosis diabetes gestasional dan komplikasi serius lainnya.

Pertempuran untuk Hidup di Saat Tahun Baru Imlek

Pada minggu ke-35 kehamilan, kondisi ibu H. mulai memburuk secara drastis. Dia mengalami gejala seperti pusing, sakit kepala, lemas, mual, demam, dan muntah selama tiga hari. Pada tanggal 23 Januari (hari sebelum Tahun Baru Imlek), dia memeriksakan diri di sebuah rumah sakit internasional karena merasa terinfeksi virus. Namun, setelah pemeriksaan dan tes darah, kondisinya dikonfirmasi sebagai preeklampsia parah – Sindrom HELLP, disertai gagal multiorgan.

Ibu H. segera dirujuk ke rumah sakit spesialisasi bidan. Di sana, para dokter memutuskan untuk melakukan operasi cesar darurat hanya tiga jam setelah dirawat. Beruntungnya, dua bayi kembar dilahirkan dalam kondisi sehat. Namun, kondisi ibunya sangat kritis. Dia mengalami kebingungan sensorik, perut bengkak, gagal hati dan ginjal akut, gangguan pembekuan darah, dan penurunan trombosit sangat parah.

Dengan kondisi ini, pasien dihadirkan dalam konferensi bedah antar rumah sakit dengan Rumah Sakit Rakyat Gia Định dan segera diterima untuk perawatan darurat pada tanggal 24 Januari.

Kolaborasi Antarklinik yang Baik

Di ruang Rawat Jalan Jantung, pasien diberikan perawatan intensif dengan langkah-langkah seperti transfusi plasma untuk mengatasi gagal hati akut, mengontrol gangguan pembekuan darah akibat disseminated intravascular coagulation (DIC), dan hemodialisis kontinu untuk meningkatkan fungsi ginjal. Setelah tujuh hari perawatan intensif, kondisi ibu H. mulai stabil. Fungsi organ-organnya hampir sepenuhnya pulih, sensoriknya kembali normal, dan dia dapat beraktivitas dan makan sendiri.

Dr. Giang Minh Nhật, Wakil Kepala Ruang Rawat Jalan Jantung, menyatakan bahwa preeklampsia adalah penyakit hipertensi yang berkaitan dengan kehamilan, biasanya terjadi setelah minggu ke-20 kehamilan. Risiko terkena penyakit ini meningkat secara signifikan pada wanita hamil lanjut usia. Sekitar 10-20% kasus preeklampsia parah akan berkembang menjadi Sindrom HELLP, yang menyebabkan hemolisis, peningkatan enzim hati, dan penurunan trombosit.

Sindrom HELLP memiliki tingkat kematian ibu hingga 10%, sementara tingkat kematian bayi baru lahir berkisar dari 10-25%. Jika disertai komplikasi seperti gagal hati, gagal ginjal akut, dan DIC, risiko kematian ibu bisa mencapai 50%.

Berkat kolaborasi cepat dan tepat antar spesialis bidan, ICU, jantung, dan neonatal, tim dokter di Rumah Sakit Rakyat Gia Định berhasil membantu ibu H. melewati kematian, kembali bersama keluarganya.

Keberhasilan yang Memilukan

Setelah sepuluh hari dirawat, ibu H. pertama kali bertemu dengan dua anak kecilnya. Kebahagiaan itu semakin istimewa karena terjadi di tengah suasana Tahun Baru Imlek, meskipun terlambat namun penuh makna.

Kisah ibu H. adalah bukti nyata dari keteguhan seorang ibu serta pentingnya perawatan kesehatan kehamilan, terutama bagi wanita lanjut usia. Ini juga merupakan pengingat berharga bagi calon ibu: selalu dengarkan tubuh Anda dan cari bantuan medis tepat waktu jika diperlukan.

Sumber: dantri.com.vn

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *