Pada tanggal 4 Februari lalu, pria penghibur Wang Jing muncul dalam siaran langsung bersama kekasihnya, menandai pertama kalinya ia berbicara secara terbuka sejak berhasil diselamatkan dari jaringan perdagangan orang lintas negara. Acara ini dengan cepat menarik ratusan ribu penonton, khususnya bagi mereka yang peduli pada kasus yang mengguncang publik awal tahun 2025.
Wang Jing dan kekasihnya dalam siaran langsung
Wang Jing dan kekasihnya dalam siaran langsung pada 4 Februari (Foto: Sohu).
Memoar tentang Hari-hari Menegangkan
Selama dua jam berbicara dengan penonton, Wang Jing membagikan detail tentang perjalanan yang penuh trauma di perbatasan Thailand – Myanmar. Dia mengatakan bahwa dirinya tertipu untuk pergi ke Thailand dengan janji untuk berakting, tetapi sebenarnya menjadi korban jaringan perdagangan orang yang berbahaya. “Saya dipenjara bersama 50 orang Tionghoa lainnya di sebuah gedung, dipaksa belajar mengetik dan menelepon untuk penipuan,” Wang Jing mengingat kembali.
Pria penghibur itu menekankan bahwa para pelaku yang menangkapnya selalu membawa senjata, sehingga dia tidak memiliki pilihan selain menurut. “Hidup dalam 78 jam dikejar tidak berbeda dengan neraka,” katanya. Setelah diselamatkan pada tanggal 7 Januari, Wang Jing masih belum sepenuhnya bebas dari ketakutan. “Terkadang diam adalah bentuk pertahanan,” dia berbagi.
Saran dari Seorang Korban
Wang Jing mengajak semua orang untuk meningkatkan kesadaran terhadap tawaran menarik dari orang asing, terutama peluang pekerjaan di luar negeri. Menurutnya, penjahat sering memanfaatkan kepercayaan yang mudah dipengaruhi oleh orang-orang yang mengalami kesulitan karier untuk menjerumuskan mereka ke dalam jebakan. “Jika cerita saya bisa membantu seseorang menghindari bahaya, saya siap membagikannya,” Wang Jing menyatakan.
Bayangan Gelap dari Jaringan Perdagangan Orang
Menurut penyidikan, pelaku utama dalam kasus ini adalah Nhan Thập Lục, juga dikenal sebagai Nhan Tuấn Phong, mantan aktor wushu di Tiongkok. Dia mendirikan perusahaan perantara tenaga kerja, merekrut artis yang tidak bekerja atau kurang terkenal untuk terlibat dalam proyek film di luar negeri. Namun, sebenarnya ini hanya jebakan yang membawa korban ke dalam jaringan perdagangan orang, perdagangan organ, dan melatih mereka menjadi penipu profesional.
Selain Wang Jing, banyak artis lain seperti model Yang Zhaqi juga menjadi korban dari jaringan ini. Mereka dibawa ke perbatasan, kehilangan kontak, dan harus menderita penganiayaan serta pukulan untuk dipaksa terlibat dalam aktivitas ilegal.
Cahaya di Balik Ketidakjelasan
Untungnya, berkat kerjasama antara pihak berwenang di Myanmar dan Tiongkok, Wang Jing serta korban lainnya berhasil diselamatkan dan kembali ke tanah air dengan selamat. Saat ini, dia sedang berusaha pulih kembali baik fisik maupun mental. Meskipun begitu, kenangan pahit tersebut belum sepenuhnya pudar. “Saya senang semua orang yang tertangkap bersama saya berhasil diselamatkan,” Wang Jing berbagi.
Kesimpulan
Cerita Wang Jing tidak hanya menjadi peringatan bagi mereka yang mudah percaya pada tawaran menarik, tetapi juga mencerminkan bahaya jaringan perdagangan orang saat ini. Untuk melindungi diri sendiri, setiap orang harus berhati-hati dan melakukan riset menyeluruh sebelum memutuskan untuk terlibat dalam peluang kerja apa pun, terutama di luar negeri. Bagikan artikel ini untuk menyebarkan pesan kesadaran kepada komunitas!
Referensi: