Undang-Undang Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan) yang diperbarui pada tahun 2024 telah membawa banyak perubahan penting dalam prosedur pemeriksaan dan pengobatan, memudahkan masyarakat untuk mengakses layanan kesehatan. Kementerian Kesehatan baru saja menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 02/2025 tentang panduan rinci terkait aturan baru ini.
Proses Pemeriksaan dan Pengobatan BPJS Kesehatan Sesuai Undang-Undang Baru
Objek Dewasa
Pemegang BPJS Kesehatan harus menunjukkan salah satu dari berikut saat melakukan pemeriksaan atau pengobatan:
- Kartu BPJS Kesehatan fisik
- Kode BPJS Kesehatan digital
- KTP elektronik atau akun identitas digital tingkat 2 di aplikasi VNeID yang sudah terintegrasi dengan informasi kartu BPJS Kesehatan
Proses pemeriksaan dan pengobatan BPJS Kesehatan
Jika kartu BPJS Kesehatan tidak memiliki foto, pemegangnya harus menunjukkan dokumen identitas lain yang memiliki foto seperti KTP, paspor, atau dokumen bukti identitas lainnya.
Ketentuan Khusus untuk Anak-Anak
Untuk anak-anak di bawah usia 6 tahun, cukup menunjukkan:
- Kartu BPJS Kesehatan atau kode BPJS Kesehatan
- Jika belum memiliki kartu, dapat menggunakan akta kelahiran, surat keterangan lahir, atau KTP
Bagi bayi, orang tua atau kerabat harus menandatangani konfirmasi pada rekam medis. Jika tidak ada kerabat, perwakilan lembaga kesehatan akan melaksanakan tanda tangan konfirmasi.
Kasus-Kasus Khusus Lainnya
- Waktu tunggu untuk mengganti kartu: Harus menunjukkan formulir penerimaan pengajuan dan jadwal pengembalian hasil bersama dengan dokumen identitas.
- Orang yang menyumbangkan organ tubuh:
- Menunjukkan informasi kartu BPJS Kesehatan sesuai ketentuan umum
- Jika belum memiliki kartu, harus menunjukkan surat keluar dari lembaga kesehatan tempat operasi dilakukan serta dokumen identitas
- Kasus darurat: Pasien harus menunjukkan semua dokumen sesuai ketentuan sebelum akhir perawatan.
Hak dan Kewajiban Pemegang BPJS Kesehatan
Menurut aturan baru, lembaga kesehatan dan lembaga BPJS Kesehatan tidak boleh meminta pasien untuk mencetak ulang kartu BPJS Kesehatan atau dokumen terkait. Jika diperlukan, lembaga kesehatan harus melakukan pencetakan ulang setelah mendapatkan persetujuan dari pasien atau wali.
Peraturan juga menegaskan bahwa lembaga pelayanan kesehatan tidak boleh menambahkan prosedur tambahan selain yang telah disebutkan. Hal ini bertujuan untuk mengurangi kesulitan bagi masyarakat saat menggunakan layanan kesehatan.
Pelaksanaan aturan baru dalam Undang-Undang BPJS Kesehatan 2024 menunjukkan upaya industri kesehatan untuk meningkatkan kualitas layanan dan memberikan kondisi terbaik bagi masyarakat saat melakukan pemeriksaan dan pengobatan dengan BPJS Kesehatan.
Sumber referensi:
- dantri.com.vn
- Peraturan Pemerintah Nomor 02/2025/NĐ-CP