Puisi Tiga Bait Mai Văn Phấn: Memicu Perdebatan dan Pandangan dari Penulis

Báo Hà Lan nhận xét thẳng thắn về đội tuyển Indonesia

Kumpulan puisi “lepas” karya penyair Mai Văn Phấn menghebohkan publik dengan genre puisi tiga bait yang unik, merekam momen-momen kehidupan sehari-hari. Judul karya seringkali berkaitan erat dengan isinya, menciptakan keterkaitan yang menarik.

Contohnya: “Orang-orang saling memuji/ Laut di luar sana/ Belum tahu” (Menerima Tahun Baru); “Mendengar anak melewati/ Tanaman rerumputan muda menghilang/ Membuat madu tumpah” (Sekilas); “Setelah membakar dupa/ Bersandar/ Ke makam di samping” (Mengunjungi Makam Ibu); atau “Menyiram air/ Ember demi ember/ Sawah kering” (Awal Musim Semi); “Emas pemakaman menyulut api/ Angin bertiup cepat/ Dibawa pergi” (Di Ujung Angin)… Genre puisi ini telah memunculkan berbagai pandangan yang berbeda di kalangan sastrawan dan pembaca.

Perdebatan Berkembang Seputar Puisi Tiga Bait

Banyak pembaca berpendapat bahwa puisi tiga bait seperti itu tidak pantas disebut puisi, bahkan berkomentar “siapapun bisa membuatnya”. Beberapa komentar bahkan bersifat mencemooh, dengan alasan ini adalah “akibat dari satu meter persegi memiliki lima penyair”.

Namun, di sisi lain, tak sedikit pula pembaca yang menyukai dan menghargai kreativitas puisi Mai Văn Phấn. Mereka berpendapat bahwa puisinya membangkitkan banyak imajinasi dan kritik negatif kurang adil.

Seorang pembaca berkomentar: “Walaupun singkat, puisi tersebut bermakna mendalam, saya merasa bagus.”

Pembaca Tùng Lâm berbagi pemahaman mendalam tentang puisi Mai Văn Phấn, dengan mengatakan bahwa puisinya memiliki “adegan”. Ia mengibaratkan membaca puisi Mai Văn Phấn seperti membaca Harry Potter dan melihat dunia sihir, mengharuskan pembaca menggunakan imajinasinya untuk merasakannya. Ia menekankan bahwa dengan genre puisi pendek seperti itu, kemampuan untuk menghadirkan “adegan” dalam setiap bait merupakan hal yang patut dihargai.

Vũ Ánh Dương, dosen di jurusan Film dan Komunikasi, juga menyatakan minatnya pada kumpulan puisi “lepas” dan sering menggunakannya dalam kuliah tentang penulisan skenario.

Seorang penonton di media sosial berkomentar: “Sebenarnya puisi Mai Văn Phấn memiliki banyak arti mendalam, dan untuk memahaminya diperlukan proses panjang untuk merasakan dan menganalisis kata-kata… Puisinya mengandung banyak renungan yang tidak semua orang dapat pahami.” Orang tersebut juga mengajak semua orang agar tidak cepat-cepat mencemooh karya yang berarti bagi banyak orang.

Tanggapan dari Penulis

Penyair Mai Văn Phấn berbagi bahwa ia tidak terganggu oleh komentar-komentar pujian dan kritikan yang beragam. Ia berpendapat bahwa puisi adalah seni kata yang beragam, dengan berbagai tingkatan dan genre.

Ia berpendapat bahwa setiap puisi merupakan ruang seni, dan setiap orang akan mencari “kunci” untuk memasukinya. Jika pembaca tidak melihat dunia yang berbeda dalam teks puisi, mereka tidak akan menemukan nilai dari puisi.

Terkait dengan perbandingan puisinya dengan Haiku, Mai Văn Phấn menyatakan bahwa ia hanya terpengaruh dengan kesederhanaan Jepang, tetapi puisi-puisi nya tidak mengikuti aturan dan semangat puisi Haiku klasik. Ia berfokus pada peningkatan kemampuan ekspresi bahasa Vietnam dan mengekspresikan tren seni visual dan musik.

Mai Văn Phấn menegaskan bahwa menulis puisi sangat sulit, membutuhkan landasan filosofi dan estetika yang kuat, bukan hanya spontanitas.

Penilaian dari Ahli

Penyair dan kritikus Phạm Xuân Nguyên berpendapat bahwa merasakan puisi adalah demokratis, setiap orang memiliki hak untuk menilai secara berbeda. Namun, ia juga menekankan bahwa menikmati puisi membutuhkan pemahaman dan kemampuan rasa tertentu. Ia menghargai kedalaman dan makna dalam puisi Mai Văn Phấn, dan juga mengatakan bahwa tidak semua orang dapat menulis puisi yang tampaknya sederhana seperti itu.

Phạm Xuân Nguyên menilai Mai Văn Phấn sebagai penyair inovatif penting dalam puisi Vietnam modern, yang telah tekun mencari dan memperbarui puisi selama bertahun-tahun. Ia berpendapat bahwa ruang kosong di antara bait-bait tiga baris dalam kumpulan puisi “lepas” disediakan untuk imajinasi pembaca.

Penyair Hoàng Thụy Anh pernah menulis: “Setiap puisi dalam kumpulan lepas adalah sebuah lukisan. Hanya beberapa goresan pensil yang merekam, mengambil momen kehidupan, perubahan alami yang pertama, murni, dan segar dari alam empat musim, dan juga keindahan jiwa yang suci dan tulus dari manusia.”

Kesimpulan

Perdebatan seputar puisi tiga bait karya Mai Văn Phấn menunjukkan keragaman dalam menikmati sastra dan perbedaan dalam pandangan tentang puisi. Meskipun ada pendapat yang berbeda, tidak dapat disangkal kreativitas dan keunikan dalam genre puisi karya Mai Văn Phấn, dan juga kontribusi yang ia berikan bagi sastra Vietnam modern. Puisinya terus menjadi topik yang menarik perhatian, diteliti, dan dinilai oleh para ahli dan pembaca yang luas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *