Rambu Lalu Lintas Tanpa Awal Tapi Ada Akhir Buat Pengemudi Khawatir “Terjebak”

Biển báo không có bắt đầu nhưng có kết thúc khiến tài xế lo "dính bẫy"

Pernahkah Anda merasa bingung dan cemas melihat rambu lalu lintas yang sulit dimengerti di jalan? Pernahkah Anda harus berpikir keras untuk memahami maksud dari rambu-rambu “aneh” tersebut?

Apakah Anda pernah terkena masalah karena rambu lalu lintas yang tidak jelas? Jika jawabannya YA, Anda tidak sendirian!

Selama ini, kami telah menerima banyak keluhan dari pembaca mengenai kekacauan rambu lalu lintas di berbagai ruas jalan. Rambu-rambu yang dipasang seolah membingungkan, ambigu, bahkan sulit dimengerti bukan hanya menyulitkan pengguna jalan tetapi juga berpotensi menyebabkan kecelakaan yang tidak diinginkan.

Oleh karena itu, kami memutuskan untuk membuat serangkaian artikel berjudul “Labyrinth Rambu Lalu Lintas” – yang menyoroti kondisi ini. Kami akan bersama-sama dengan pembaca mengidentifikasi rambu-rambu yang tidak logis, menganalisis ketidaksesuaian dalam sistem transportasi, serta memberikan solusi praktis untuk memperbaiki situasi ini.

Kami berharap bahwa artikel ini dapat menjadi suara tambahan agar pihak berwenang segera bertindak, menyelesaikan masalah kekacauan rambu lalu lintas, serta memberikan keamanan dan kenyamanan bagi pengguna jalan.

Silakan ikuti artikel kami!

Baru-baru ini, banyak pengemudi mengeluh bahwa penempatan rambu larangan mobil pribadi di persimpangan jalan antara Jalan Lý Thường Kiệt dan Jalan Lê Hoàn, Kelurahan Lam Sơn, Kota Thanh Hóa, Provinsi Thanh Hóa, dinilai tidak sesuai, seperti “menjebak” pengguna jalan.

Rambu larangan mobil pribadi ditempatkan salah sehingga membuat banyak pengemudi melanggar (Foto: Thanh Tùng).

“Seharusnya rambu ini dipasang di awal jalan, tapi malah dipasang mundur 3-4 meter. Jika tidak hafal jalan dan kurang waspada, saat berbelok dari Jalan Lê Hoàn menuju Jalan Lý Thường Kiệt sangat mudah terkecoh. Penempatan rambu seperti ini sama saja dengan ‘jebakan’,” ujar Pak Tâm, salah satu pengemudi.

Sementara itu, para pengemudi yang melewati jalan pesisir (di wilayah Desa Quảng Hải, Kabupaten Quảng Xương, Provinsi Thanh Hóa) menemukan rambu akhir zona pemukiman padat penduduk yang ditempatkan secara tidak logis.

Menanggapi keluhan pengemudi, wartawan Dân trí melakukan survei lapangan. Di titik awal jalan pesisir (persimpangan dengan Jalan Nasional 47, wilayah Kelurahan Quảng Châu, Kota Sầm Sơn), tidak ada rambu awal zona pemukiman padat penduduk. Namun, setelah berkendara sekitar 5 km hingga Desa Quảng Hải, tiba-tiba muncul rambu akhir zona pemukiman padat penduduk.

Rambu akhir zona pemukiman padat penduduk yang ditempatkan tidak logis di jalan pesisir, wilayah Desa Quảng Hải, Kabupaten Quảng Xương (Foto: Thanh Tùng).

Di jalur pesisir yang sama, pada arah sebaliknya dari Desa Quảng Hải menuju Jalan Nasional 47, terdapat rambu awal zona pemukiman padat penduduk, namun tidak ada rambu akhir zona pemukiman padat penduduk.

Jalan pesisir yang menghubungkan Kota Sầm Sơn dan Kabupaten Quảng Xương mulai beroperasi sejak tahun 2021. Jalan ini memiliki lebar 48 meter dengan 4 lajur kendaraan bermotor, dilengkapi median jalan permanen, dengan batas kecepatan maksimum 90 km/jam.

Rambu awal zona pemukiman padat penduduk di jalan pesisir, namun tidak ada rambu akhir zona pemukiman padat penduduk (Foto: Thanh Tùng).

Salah satu pengemudi yang sering melintasi jalan pesisir, Pak Cao Sỹ Khiêm (berasal dari Kota Sầm Sơn), mengatakan bahwa penempatan dua rambu tersebut sangat tidak tepat.

“Penempatan rambu sangat tidak logis. Saya sudah melintasi awal jalan, tetapi tidak melihat rambu yang menginformasikan akan memasuki zona pemukiman padat penduduk, lalu tiba-tiba muncul rambu akhir zona pemukiman padat penduduk di tengah jalan,” kata Pak Khiêm.

Jalan pesisir dirancang dengan 4 lajur kendaraan, dilengkapi median jalan permanen dan trotoar (Foto: Thanh Tùng).

Menurut Pak Khiêm, jalan ini cukup lebar dan indah dengan median jalan permanen. Penempatan rambu masuk dan keluar zona pemukiman harus diletakkan di posisi yang tepat agar pengemudi bisa menyesuaikan kecepatan. Jika tidak, hal ini bisa membuat pengemudi khawatir karena tanpa sengaja melampaui batas kecepatan.

“Saya berharap pihak berwenang segera meninjau ulang sistem rambu lalu lintas di jalan ini agar para pengemudi merasa lebih tenang dan aman saat berkendara,” tutup Pak Khiêm.

Posisi jalan pesisir tempat dua rambu tidak logis tersebut berada (Foto: Google Maps).


Source link: https://dantri.com.vn/xa-hoi/bien-bao-khong-co-bat-dau-nhung-co-ket-thuc-khien-tai-xe-lo-dinh-bay-20250211112734561.htm

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *