Rencana Kenaikan Pajak Minuman Keras, Bir, dan Rokok: Risiko Kehilangan Pendapatan atau Solusi Efektif?

"Thần dược" thời livestream: Viên kẹo chứa cả đĩa rau, thuốc phòng đột quỵ

Rapat parlemen khusus baru saja membahas rancangan Undang-Undang Pajak Konsumsi Khusus (revisi), di mana rencana kenaikan pajak untuk minuman keras, bir, dan rokok menjadi topik yang menarik banyak kritik.

Dalam sesi diskusi, banyak anggota parlemen telah menyatakan kekhawatiran tentang kenaikan pajak minuman keras yang terlalu cepat, dan sekaligus menawarkan solusi yang layak.

Kenaikan Pajak Minuman Keras: Dampak Ganda terhadap Pekerjaan dan Pendapatan Negara

Anggota parlemen Nguyễn Duy Minh (Da Nang) mengatakan bahwa kenaikan pajak minuman keras perlu dipertimbangkan secara cermat dari tiga sisi: dampak terhadap pekerjaan, pendapatan negara, dan kesehatan masyarakat. Ia khawatir bahwa kenaikan pajak yang terlalu cepat akan menyebabkan harga minuman keras yang sah naik tajam, mengurangi konsumsi, dan bahkan dapat menyebabkan kehilangan pekerjaan bagi ratusan ribu pekerja. Menurut studi independen, pendapatan pekerja bisa berkurang hingga 4.600 miliar rupiah per tahun jika pajak dinaikkan sesuai usulan.

Selain itu, menurut Pak Minh, ketika konsumsi yang sah menurun tajam, pendapatan daerah juga akan terpengaruh secara signifikan. Oleh karena itu, perhitungan yang matang perlu dilakukan untuk menghindari tekanan pada pendapatan ini.

Risiko Barang Ilegal dan Kehilangan Pendapatan Negara

Masalah lain yang diisyaratkan oleh anggota parlemen Nguyễn Duy Minh adalah risiko peningkatan konsumsi minuman keras ilegal, yang memengaruhi keamanan pangan dan merugikan pendapatan negara. Ia berpendapat bahwa kenaikan pajak tanpa disertai langkah-langkah pengaturan pasar yang efektif hanya akan meningkatkan pangsa pasar minuman keras ilegal.

Kenaikan Pajak Harus Bertujuan Mengubah Perilaku Konsumen

Anggota parlemen Hoàng Văn Cường (Hanoi) berpendapat bahwa tujuan pajak konsumsi khusus tidak hanya meningkatkan pendapatan negara, tetapi juga mengubah perilaku konsumen. Namun, ia mempertanyakan efektivitas cara menaikkan pajak sebesar 5% setiap tahunnya mulai tahun 2026 hingga 2030. Ia menilai metode ini dapat membuat konsumen beradaptasi, dan tidak menghasilkan perubahan perilaku yang signifikan.

Pak Cường mengusulkan menaikkan pajak secara signifikan sejak awal, kemudian mempertahankan tingkat yang stabil selama beberapa tahun untuk menciptakan dampak yang jelas. Ia juga menekankan bahwa kenaikan pajak harus dibarengi dengan langkah-langkah sosialisasi, meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya minuman keras, bir, dan rokok.

Dukungan Terhadap Kenaikan Pajak, Namun Perlu Tinjauan yang Matang

Wakil Menteri Keuangan Cao Anh Tuấn menegaskan bahwa usulan kenaikan pajak telah mempertimbangkan dampak terhadap bisnis dan perekonomian, oleh karena itu membutuhkan kesepakatan dari parlemen untuk penerapan yang efektif. Ia juga menyampaikan bahwa pemerintah telah beberapa kali mengusulkan minuman ringan manis untuk dikenakan pajak konsumsi khusus, tetapi belum disetujui. Namun, kali ini terdapat dukungan yang lebih tinggi.

Kesimpulan:

Rencana kenaikan pajak minuman keras, bir, dan rokok dalam rapat parlemen khusus menghadirkan tantangan dan peluang. Perlu pertimbangan yang matang terhadap dampak terhadap ekonomi, pekerjaan, dan kesehatan masyarakat. Kenaikan pajak perlu disertai dengan langkah-langkah pengaturan, sosialisasi, dan edukasi untuk mencapai hasil yang optimal.

Referensi:

https://dantri.com.vn/xa-hoi/dai-bieu-lo-that-thu-ngan-sach-tang-hang-lau-neu-ap-thue-manh-voi-ruou-bia-20250326112257500.htm

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *