Tahun Baru Imlek tidak hanya sebagai momen berkumpul keluarga, tetapi juga waktu untuk melestarikan nilai-nilai budaya tradisional bangsa. Dalam suasana penuh semangat menyambut tahun baru, seniman Trà My mengadakan sebuah perlombaan mengemas Bánh Chưng unik yang menarik banyak rekan seniman terkenal.
Suasana Meriah di Perlombaan Mengemas Bánh Chưng
Menurut sharing dari seniman Trà My, meskipun Imlek adalah saat di mana para seniman biasanya sangat sibuk dengan jadwal pertunjukan padat, dia tetap memutuskan untuk “menarik” semua orang ke rumahnya untuk mengemas Bánh Chưng bersama — aktivitas yang kental dengan tradisi Tahun Baru Imlek orang Vietnam. Agar perlombaan berjalan lancar, wanita seniman tersebut telah mempersiapkan dengan matang bahan-bahan seperti daun dong, tali, nasi ketan, kacang polong, dan daging dari beberapa hari sebelumnya.
Ketika menerima undangan, hampir semua seniman dengan senang hati setuju. Bahkan, ada yang rela menunda perjalanan pulang ke kampung halaman untuk menghadiri acara yang berarti ini. Di sana, NSND Lan Hương dengan antusias membimbing NSƯT Võ Hoài Nam dan Trà My cara mengemas Bánh Chưng tanpa menggunakan cetakan.
Para seniman secara manual mengemas Bánh Chưng, menciptakan suasana hangat dan dekat.
Meskipun beberapa potong Bánh Chưng belum sempurna, semua orang merasa bahagia karena dapat mengalami aktivitas yang kental dengan kearifan lokal. Ini juga merupakan kesempatan bagi para seniman untuk lebih erat bersama dalam momen Imlek.
Momnet-Momen Memorable di Samping Api unggun
Perlombaan tidak hanya berhenti pada pengemasan Bánh Chưng, tetapi juga menjadi sebuah hari festival nyata ketika semua orang berkumpul di depan api unggun untuk menunggu Bánh Chưng matang. Selama menunggu, para seniman mengadakan permainan seru seperti lomba nyanyi, cerita humor, menciptakan suasana riuh dan penuh tawa.
Pasangan NSƯT Nguyệt Hằng – Anh Tuấn juga hadir dalam perlombaan. Diketahui, selain sebagai seniman, Anh Tuấn terkenal dengan keahliannya dalam memasak. Saat ini, dia dan seniman Vĩnh Xương mengelola sebuah kedai mi bacang di Ô Chợ Dừa, Hà Nội.
Senyum ceria para seniman saat menunggu Bánh Chưng matang.
Khususnya, ibu seniman Trà My, meskipun sudah berusia di atas 90 tahun, masih aktif terlibat dalam persiapan dan merebus Bánh Chưng. Gambar nenek yang tekun bersama cucu-cucunya semakin menambah makna humanis dari perlombaan ini.
Lomba Mengemas Bánh Chưng Penuh Antusiasme
Selama perlombaan, para tim berusaha menyelesaikan tugas mengemas Bánh Chưng yang cantik dan banyak dalam batas waktu yang ditentukan. Seniman seperti Đàm Hằng, Ngô Lệ Quyên juga antusias berpartisipasi dalam setiap tahap, mulai dari persiapan bahan hingga produk akhir.
Momen tegang saat panitia mengumumkan hasil lomba.
Setelah selesai, para seniman berhasil mengemas sekitar 50 potong Bánh Chưng. Potongan-potongan Bánh Chưng ini tidak hanya membawa rasa Imlek, tetapi juga mengandung perasaan serta ikatan antara rekan kerja.
Kesimpulan
Perlombaan mengemas Bánh Chưng yang diselenggarakan oleh seniman Trà My tidak hanya sebagai aktivitas hiburan, tetapi juga berkontribusi dalam melestarikan keindahan budaya tradisional bangsa. Melalui acara ini, para seniman menunjukkan cinta mereka terhadap adat istiadat hari Imlek dan menyampaikan pesan penting tentang menjaga identitas budaya Vietnam. Mari kita bersama-sama melestarikan nilai-nilai baik ini agar generasi mendatang dapat melanjutkan dan mengembangkan warisan budaya ini.
Sumber: Dân trí