Thailand Pasca AFF Cup 2024: Transisi dan Tantangan di Depan

Báo Thái Lan nói điều đau đớn khi đội nhà gục ngã trước tuyển Việt Nam

AFF Cup 2024 telah berakhir dengan kekecewaan besar bagi para penggemar sepak bola Thailand ketika tim nasional mereka kalah dari Vietnam dalam kedua pertandingan final. Ini bukan hanya kekalahan di lapangan, tetapi juga merupakan tanda adanya masalah yang perlu diselesaikan jika “Gajah Perang” ingin mengembalikan posisi teratas di wilayah tersebut.


Báo Thái Lan mengakui kesedihan setelah kegagalan di AFF Cup 2024 melawan timnas Vietnam (Foto: Huong Duong).

Pelajaran Mahal dari AFF Cup 2024

Kekalahan timnas Thailand di AFF Cup 2024 tidak sepenuhnya mengejutkan. Harian Daily News Thailand mengungkap bahwa persiapan yang kurang dan masalah internal telah berkontribusi pada hasil yang memalukan ini. Liga V-League Vietnam sementara dihentikan selama satu bulan untuk memberikan waktu kepada timnas untuk latihan panjang di Korea Selatan. Sementara itu, timnas Thailand hanya memiliki 4-5 hari latihan sebelum turnamen. Hal ini jelas menciptakan perbedaan dalam fisik dan performa bermain.

Selain itu, banyak cedera pada pemain inti seperti Ben Davis, Supachok, atau Ekanit juga mengurangi kekuatan tim. Kasus Suphanat Mueanta yang bermain dalam kondisi demam tinggi, serta cedera Teerasak Poeiphimai dan Akarapong Pumwisat di final semakin membuat “Gajah Perang” terdesak.

Pelatih Masatada Ishii juga menerima banyak kritik karena belum dapat memaksimalkan potensi pemain muda seperti Kritsada Nontharat, Abhisit Soradha, dan James Beresford. Penggemar Thailand mulai bertanya-tanya tentang kemampuan membangun strategi dan rencana pertandingan olehnya.

Tahap Transisi Generasi

Setelah AFF Cup 2024, timnas Thailand memasuki masa transisi generasi. Pemain veteran seperti Chanathip Songkrasin, Teerasil Dangda, Sarach Yooyen, dan Teerathorn Bunmathan mulai menyerahkan tempat kepada generasi pemain muda yang penuh dengan potensi. Ini adalah peluang, namun juga tantangan besar bagi pelatih Masatada Ishii.

Pada tahun 2025, Thailand akan berpartisipasi dalam beberapa turnamen penting, termasuk babak kualifikasi Asian Cup 2027. Mereka berada di grup bersama Turkmenistan, Taiwan, dan Sri Lanka—sebuah grup yang dianggap cukup tangguh. Namun, Turkmenistan tetap menjadi pesaing langsung untuk tiket tunggal menuju turnamen Asia.


Daily News menekankan pentingnya persiapan yang lebih baik untuk turnamen masa depan (Foto: Huong Duong).

Jalan di Depan

Untuk meningkatkan prestasi, Thailand perlu fokus pada tiga faktor utama: meningkatkan kualitas liga domestik, merencanakan jangka panjang untuk timnas, dan mengembangkan sumber daya muda. Pelatih Masatada Ishii akan memainkan peran kunci dalam proses ini. Jika dia tidak dapat membawa perubahan positif, kursinya pasti akan goyah.

Menurut jadwal, Thailand akan bermain uji coba dengan Afghanistan pada bulan Maret 2025, sebelum menghadapi Turkmenistan pada bulan Juni. Turnamen King’s Cup pada bulan September juga merupakan kesempatan untuk timnas mencoba formasi dan strategi baru. Terakhir, babak kualifikasi Asian Cup 2027 pada bulan Oktober akan menjadi ujian sejati bagi “Gajah Perang”.

Kesimpulan

Kegagalan di AFF Cup 2024 adalah pelajaran berharga bagi sepak bola Thailand. Meskipun begitu, ini bukan akhir, melainkan peluang untuk timnas mereorganisasi diri dan bangkit lebih kuat. Dengan persiapan yang matang dan strategi yang tepat, penggemar sepak bola bisa berharap pada masa depan yang lebih cerah bagi “Gajah Perang”. Ikuti perjalanan mendatang timnas Thailand untuk melihat transformasi dari negara dengan warisan budaya yang kaya.

Sumber: Daily News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *