Hanoi sedang gencar menerapkan teknologi informasi dan kecerdasan buatan (AI) di sektor kesehatan, menuju sistem kesehatan yang cerdas dan modern. Dinas Kesehatan DKI Jakarta telah menerbitkan Rencana “Transformasi Digital, Membangun Sistem Kesehatan Cerdas Tahun 2025”, untuk meningkatkan kualitas perawatan kesehatan dan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat.
Penerapan AI dan Rekam Medis Elektronik
Pada Konferensi Ilmiah Peringatan 70 Tahun Hari Dokter Indonesia, Prof. Dr. dr. (K) Muhammad, Ph.D., Wakil Direktur Utama Dinas Kesehatan Jakarta, menegaskan AI akan diterapkan secara luas di fasilitas kesehatan. AI membantu dokter dalam mendiagnosis dengan lebih cepat dan akurat, mengoptimalkan proses perawatan, mengurangi waktu tunggu, dan meningkatkan efektivitas pengobatan. Selain itu, implementasi rekam medis elektronik dan catatan kesehatan elektronik sesuai dengan Rencana Aksi 06 Pemerintah akan membantu masyarakat dengan mudah mengakses informasi dan mengurangi prosedur administrasi yang rumit.
Rencana Transformasi Digital Tertentu
Rencana “Transformasi Digital, Membangun Sistem Kesehatan Cerdas Tahun 2025” Dinas Kesehatan DKI Jakarta berfokus pada poin-poin berikut:
- Mengembangkan platform, sistem, dan data digital: Memastikan infrastruktur teknis yang kuat untuk implementasi aplikasi teknologi.
- Mengoperasikan perangkat lunak bersama dengan efisien: Mengoptimalkan kegiatan manajemen dan operasional di sektor kesehatan.
- Meluncurkan rekam medis elektronik dan model rumah sakit pintar: Meningkatkan proses manajemen rekam medis dan meningkatkan kinerja operasional.
- Meningkatkan komunikasi dan kesadaran: Memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat dan staf medis tentang pentingnya transformasi digital.
- Melatih sumber daya manusia dan menarik pakar: Meningkatkan kompetensi profesional medis dalam menerapkan teknologi.
- Meningkatkan pemeriksaan, pengawasan, dan keamanan siber: Memastikan keamanan data dan privasi informasi kesehatan.
Hanoi – Pusat Kesehatan Nasional
Hanoi mengelola lebih dari 5.000 fasilitas kesehatan, baik pemerintah maupun swasta, melayani hampir 10 juta penduduk Ibu Kota dan provinsi sekitarnya. Sistem kesehatan terorganisir dalam tiga tingkatan, mulai dari dasar hingga khusus, untuk memudahkan masyarakat mengakses layanan kesehatan berkualitas.
Orientasi Pengembangan di Masa Mendatang
Wakil Wali Kota Jakarta menekankan pentingnya terus meneliti, mengembangkan kebijakan, dan mengarahkan pengembangan kesehatan Ibu Kota di masa mendatang. Sektor kesehatan perlu meningkatkan kualitas pelatihan sumber daya manusia, mengembangkan teknik-teknik khusus, dan menerapkan teknologi dalam pengobatan, serta mendorong penerapan transformasi digital dalam pengelolaan rumah sakit.
Kesimpulan
Transformasi digital di sektor kesehatan Hanoi menawarkan banyak peluang untuk meningkatkan kualitas layanan dan meningkatkan pengalaman masyarakat. Penerapan teknologi canggih, terutama AI dan rekam medis elektronik, akan memberikan hasil yang baik dalam meningkatkan layanan kesehatan, dan berkontribusi pada pembangunan sistem kesehatan yang cerdas, modern, dan efisien untuk Ibu Kota.