Wakil Perdana Menteri Republik Indonesia, Nguyễn Hòa Bình, memimpin pertemuan untuk meninjau dan mengatasi kendala pada 4 proyek jalan tol penting di Jawa Tengah. Pertemuan tersebut bertujuan memastikan proyek selesai tepat waktu.
Tinjauan 4 Proyek Jalan Tol Pantura
Pertemuan tersebut diadakan di kantor sekretariat daerah Kabupaten Quảng Ngãi pada tanggal 12 Maret 2025. Pertemuan fokus pada progres 4 proyek jalan tol penting di jalur pantura. Proyek tersebut meliputi: Hòa Liên – Túy Loan, Quảng Ngãi – Hoài Nhơn, Hoài Nhơn – Quy Nhơn, dan Quy Nhơn – Chí Thạnh.
Berdasarkan laporan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, total panjang keempat proyek ini mencapai lebih dari 231 kilometer, dengan total investasi hampir 50.000 miliar rupiah. Proyek-proyek ini memiliki peran penting dalam menghubungkan transportasi dan mengembangkan ekonomi serta sosial di wilayah tersebut.
Progres dan Kendala Proyek
Proyek jalan tol Hòa Liên – Túy Loan (bagian yang melewati Đà Nẵng) telah mencapai 43,5% dari nilai pelaksanaan. Proyek jalan tol Quảng Ngãi – Hoài Nhơn mencapai 55% dari volume, dengan kendala terkait pembebasan lahan, terutama bagian lereng dan masalah struktur geologi di terowongan nomor 3.
Proyek jalan tol Hoài Nhơn – Quy Nhơn telah mencapai 63%, dan proyek jalan tol Quy Nhơn – Chí Thạnh telah mencapai 69% dari volume. Namun, proyek Quy Nhơn – Chí Thạnh masih menghadapi kendala pasokan material konstruksi, terutama tanah timbunan dan batu material.
Arahan Wakil Perdana Menteri
Wakil Perdana Menteri Nguyễn Hòa Bình menekankan pentingnya mengatasi kendala yang masih ada dalam proyek-proyek ini, dan hal ini perlu diselesaikan dengan cepat. Saat ini, kendala utamanya berputar di sekitar pasokan material konstruksi dan penataan pemukiman kembali.
Wakil Perdana Menteri juga meminta para kontraktor untuk mempercepat laju konstruksi, namun harus tetap mengutamakan kualitas, menghindari percepatan yang mengabaikan proses teknis dan keselamatan kerja. Wakil Perdana Menteri Nguyễn Hòa Bình mengapresiasi komitmen untuk menyelesaikan proyek-proyek ini pada bulan September.
Kesimpulan dan Tindakan Selanjutnya
Wakil Perdana Menteri meminta kementerian, instansi, dan daerah untuk fokus mengatasi sepenuhnya kendala yang ada. Penanganan masalah material dan penataan pemukiman kembali perlu diprioritaskan. Pada saat yang sama, para kontraktor perlu mengalihkan sumber daya untuk mempercepat laju konstruksi, menjamin kualitas, dan keselamatan selama proses konstruksi.