Menurut statistik GLOBOCAN terbaru dari Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) di bawah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kanker payudara adalah jenis kanker paling umum pada wanita di seluruh dunia dan di Vietnam.
Pada tahun 2022, hampir 2,3 juta kasus baru dan sekitar 666.000 kematian akibat kanker payudara tercatat secara global setiap tahun. Di Vietnam, kanker payudara telah menjadi kanker dengan tingkat insiden baru tertinggi pada wanita. Statistik GLOBOCAN mencatat sekitar 24.563 kasus baru dan lebih dari 10.000 kematian setiap tahun.
Ilustrasi wanita memeriksa payudara untuk mendeteksi gejala awal kanker payudara. Beberapa gejala awal kanker payudara sering disalahartikan sebagai perubahan hormonal atau kondisi jinak (Ilustrasi: Pexels).
Benjolan kanker payudara seringkali mudah dikenali melalui pemeriksaan mandiri harian. Meskipun demikian, kanker payudara juga memiliki banyak tanda peringatan dini yang sangat kecil dan mudah salah dikenali, yang perlu diperhatikan oleh para wanita berikut ini.
Benjolan Tidak Nyeri
Sekitar 80% kasus kanker payudara terdeteksi melalui benjolan. Meskipun demikian, benjolan kanker sering terabaikan jika tidak menimbulkan rasa sakit.
Namun, masyarakat juga harus memperhatikan bahwa benjolan kanker cenderung keras, tidak nyeri, memiliki bentuk tidak beraturan, dan tidak bergerak (tetap) saat disentuh.
Benjolan-benjolan ini tidak hanya muncul di payudara. Beberapa lokasi lain yang juga rentan muncul benjolan kanker payudara tetapi sering terabaikan adalah area ketiak dan tulang selangka.
Kulit Bertekstur Tidak Rata
Ini adalah tanda khas kanker payudara inflamasi, bentuk kanker yang langka namun sangat berbahaya, yang seringkali tidak membentuk benjolan yang jelas.
Pada kondisi ini, area kulit payudara sering membengkak, pori-pori membesar, membuat permukaan kulit terlihat kasar, keriput seperti kulit jeruk. Tanda ini sering disalahartikan sebagai infeksi kulit atau alergi biasa, terutama jika disertai dengan sensasi hangat yang tidak biasa.
Selain itu, tanda lain yang sangat mudah terlewat adalah seluruh atau sebagian payudara tiba-tiba membengkak dan berwarna merah atau merah muda, disertai sensasi panas atau nyeri yang tidak mereda dengan antibiotik.
Ditambah lagi, kulit yang menebal, kering, bersisik, atau cekung secara tidak normal juga merupakan tanda yang mengkhawatirkan.
Perubahan pada Puting
Perubahan pada puting sering terabaikan karena disalahartikan sebagai perubahan hormon atau efek samping obat.
Puting yang tiba-tiba masuk ke dalam atau berubah arah secara tidak normal (terutama jika hanya terjadi pada satu payudara) adalah tanda serius yang perlu segera diperiksa.
Selain itu, keluarnya cairan tidak normal dari payudara juga memperingatkan risiko kanker payudara, terutama jika cairan berwarna darah, bening, kuning atau coklat, dan hanya terjadi pada satu payudara, bukan karena pengaruh eksternal.
Selanjutnya, puting atau areola yang merah, kering, bersisik, atau gatal berkepanjangan dapat menjadi tanda penyakit Paget pada payudara, bentuk kanker langka yang terkait dengan saluran susu.
Nyeri Payudara Berkepanjangan
Banyak wanita sering menyalahartikan nyeri payudara sebagai tanda siklus menstruasi atau perubahan hormon. Namun, ini juga bisa menjadi tanda peringatan kanker payudara jika nyeri tidak terjadi secara siklus atau nyeri tumpul, berdenyut yang berkepanjangan di area yang tetap.
Gejala lain yang juga tidak boleh dianggap enteng adalah ketika wanita merasakan jaringan payudara atau ketiak menjadi lebih tebal, lebih keras, atau sangat berbeda dari jaringan di sekitarnya, meskipun tidak terasa benjolan yang jelas.
Kanker payudara adalah salah satu beban kesehatan terbesar bagi wanita di seluruh dunia. Deteksi dini bukan hanya kunci, tetapi juga faktor penentu tingkat kelangsungan hidup. Jika didiagnosis pada stadium lokalisasi, tingkat kesembuhan bisa sangat tinggi.
Oleh karena itu, wanita dapat mendeteksi benjolan payudara lebih awal dengan memeriksa area dada setiap hari dan melakukan skrining tahunan.
Bagi wanita dengan risiko rata-rata kanker payudara (tanpa riwayat keluarga, tanpa mutasi gen spesifik), organisasi kesehatan besar merekomendasikan wanita mulai skrining kanker payudara tahunan dari usia 45 tahun ke atas.
Mereka yang termasuk dalam kelompok risiko tinggi perlu memulai skrining lebih awal dan lebih sering. American Cancer Society (ACS) merekomendasikan memulai skrining tahunan dari usia 30 jika memiliki mutasi gen terkait seperti BRCA1, BRCA2, atau gen lainnya; memiliki kerabat tingkat pertama (ibu, saudara perempuan, anak perempuan) yang didiagnosis menderita kanker payudara atau ovarium.
Mereka yang pernah menjalani radioterapi di area dada saat muda (usia 10 hingga 30 tahun) atau memiliki hasil biopsi sebelumnya yang menunjukkan adanya lesi pra-kanker juga harus melakukan skrining lebih awal dari usia 30.



