“Akhirnya semuanya tetap sama. FAM pernah menyatakan bahwa skandal ini hanyalah kesalahan administrasi. Namun FIFA selalu menyelidiki dengan cermat sebelum memberikan sanksi, karena ini tidak hanya menyangkut kehormatan sepak bola Malaysia tetapi juga karier para pemain,” komentar akun Rudy Hamzah dari Malaysia di halaman Asean Football.
“Komite Penyelesaian Banding FIFA baru saja mengeluarkan keputusan akhir mengenai banding FAM dan 7 pemain naturalisasi, mempertahankan sanksi berat yang sebelumnya dikeluarkan oleh Komite Disipliner FIFA.
Sanksi-sanksi ini terkait dengan tindakan pemalsuan dan penyimpangan, melanggar Pasal 22 Kode Disipliner FIFA (FDC),” demikian pengumuman yang dikeluarkan oleh Komite Penyelesaian Banding FIFA pada malam 3 November (waktu Vietnam).
Tim nasional Malaysia menghadapi kemungkinan kalah 0-3 dari tim nasional Vietnam dan Nepal setelah FIFA menolak banding FAM (Foto: NST).
Badan pengatur sepak bola dunia telah mengutip pelanggaran Pasal 22 FDC, terkait dengan tindakan pemalsuan dan penipuan dalam pendaftaran pemain, untuk menolak banding dan terus mempertahankan sanksi terhadap FAM dan 7 pemain naturalisasi yang telah dikeluarkan pada akhir September.
Oleh karena itu, FIFA telah mendenda FAM sebesar 350.000 franc Swiss (sekitar 11,6 miliar VND). Selain itu, 7 pemain termasuk Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomas Garces, Rodrigo Julian Holgado, Imanol Javier Machuca, Joao Vitor Brandao Figueiredo, Jon Irazabal Iraurgui, dan Hector Alejandro Hevel Serrano, masing-masing didenda 2.000 franc Swiss (sekitar 66 juta VND) dan larangan bermain selama 12 bulan.
“Keputusan akhir FIFA pada dasarnya telah mengeluarkan Malaysia dari sebagian besar kampanye kualifikasi Piala Dunia 2026 dan Piala Asia 2027,” demikian pernyataan pahit dari surat kabar Scoop Malaysia.
Menariknya, banyak penggemar Asia Tenggara telah berkomentar setelah keputusan akhir FIFA.
“Jumlah denda untuk pemain yang curang terlalu sedikit, untungnya masih ada larangan bermain selama satu tahun sebagai efek jera. Saya pikir FAM seharusnya tidak mengajukan banding lagi karena akan semakin mencoreng organisasi mereka. Kebenaran sekarang sudah jelas seperti siang hari,” ungkap akun Ryan Bobadilla dari Indonesia.
“Jadi, setelah 12 bulan larangan bermain, apakah para pemain naturalisasi yang dihukum ini masih akan bermain untuk tim nasional Malaysia seperti yang pernah mereka nyatakan? Saya khawatir mereka harus pensiun daripada bisa kembali ke sepak bola profesional. Para pemain telah membuat kesalahan besar dalam kasus ini,” tegas akun Natipong Saricha dari Thailand.
“Keputusan FIFA berarti AFC akan menyatakan tim nasional Malaysia kalah 0-3 dari Vietnam dan juga Nepal, secara resmi mengucapkan selamat tinggal pada Piala Asia 2027. Lalu siapa yang akan bertanggung jawab atas aib sepak bola Malaysia ini?” akun Iskandar Halim dari Malaysia mempertanyakan tanggung jawab FAM setelah insiden tersebut.
“Terima saja, mau bagaimana lagi, salah tetap salah. Meskipun keputusan akhir FIFA akan mengecewakan semua penggemar sepak bola Malaysia, namun itu adalah keniscayaan. Sekarang saatnya untuk introspeksi diri dan memperbaikinya, melakukan perubahan menyeluruh agar sepak bola Malaysia berkembang ke jalur yang benar,” tambah akun Wan Jai, juga dari Malaysia.
“FIFA telah mengeluarkan keputusan akhir, dan semakin Malaysia mengajukan banding, semakin banyak uang yang hilang untuk pengacara, waktu, dan reputasi. Keadilan selalu ditegakkan di hadapan para penipu,” pungkas akun Hữu Nguyễn dari Vietnam.



